Quantcast
Channel: Prides Online Community
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1976

Jelajah Bondowoso : Tancak Maesan

$
0
0
Perjalanan kali ini betul-betul tidak terencana. Pada malam sebelum keberangkatan paman saya yang bernama Lek Yus datang kerumah. Ngobrol-ngobrol eh lama-lama dia mengajak saya ke tancak maesan. Mumpung sedang long weekend dan tangan sudah gatal lama tidak ngegas saya iyakan saja ajakan dari paman saya

Minggu, 30 Maret 2014. Cek kondisi irina yang kemarin baru ganti oli. Topcase dilepas karena medan jalan yang benar-benar aduhai. Tidak lupa bawa kamera. Setelah di cek, waduh batreinya habis. Charge dulu sambil telpon paman kalo berangkatnya agak telat. Sekitar pukul 8 pagi saya berangkat dari rumah di rambipuji menuju rumah paman di tegal besar. Sekitar 15 menit saya sudah sampai. Berangkatlah kita menuju maesan.

Sampai di pasar maesan, berhenti dulu. Paman saya mengantarkan barang dagangan ke toko, sekaligus beli 2 botol air minum dan sebungkus roti sobek untuk keperluan nanti. Lanjutkan perjalanan, kita belok kiri di pasar maesan menuju desa tanah wulan.


Pertigaan pertama sebelah kiri di pasar maesan. Ada plang Situs Tanah Wulan

Kondisi jalan masih bagus. Kita lurus saja mengikuti jalan sampai percabangan ini kita belok kiri


Jalan bercabang, belok kiri. Jangan sampai salah

Mulai dari sini kondisi jalan mulai bervariasi. Sebagian aspal masih bagus, dan sebagian lain rusak parah. Terus saja mengikuti jalan aspal yang masih tersisa, kita memasuki desa suco lor. Terus ke atas sampai akhirnya jalan aspal hilang berganti jalan yang terbuat dari batu kali yang disusun. Berjalan terus sampai akhirnya kita menemukan sebuah dolmen besar ditepi jalan, kita memutuskan untuk istirahat sejenak.




Istirahat disamping dolmen

Memasuki kebun kopi, kondisi jalan berubah dari sebelumnya batu-batu menjadi jalan setapak yang hanya muat dilalui satu sepeda motor. Disini kita juga menemui dua buah sarkofagus disisi kiri kanan jalan.


Sarkofagus yang berada disisi kiri jalan

Riding di kebun kopi ini membutuhkan konsentrasi yang sangat tinggi. Kondisi tanah yang basah membuat jalan menjadi licin. Salah-salah bisa terpeleset. Itulah yang terjadi pada paman saya. Karena terlalu bersemangat dia terpeleset sampai tertimpa motornya. Saya langsung membantu mendirikan motornya. Perjalanan dilanjutkan sampai kami menemui percabangan jalan, pilih kiri.


Belok kiri, jangan sampai salah jalan di dalam kebun kopi.

Sampai akhirnya kita memutuskan untuk berhenti dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Keadaan jalan sudah tidak memungkinkan untuk dilewati motor seberat irina.


Motor diparkir disebelah pohon besar.

Dari sini kita melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Baru berjalan sebentar kami dikejutkan dengan adanya sepeda motor yang berpapasan dengan kita, padahal kondisi jalan sudah sangat sempit. Terus berjalan sampailah kita di jembatan kayu pertama.


Lek Yus diatas jembatan

Medan yang naik turun dan jalan yang licin sangat menguras tenaga. Beberapa kali kami harus berhenti hanya untuk sekedar mengatur nafas. Namun pemandangan sekitar yang sangat asri serasa menyemangati kami untuk terus melanjutkan perjalanan.


Alam yang masih asri

Setelah lama berjalan sampailah kita di jembatan kayu kedua. Dari sini kita kembali mundur sedikit, disebelah kanan jalan ada jalan setapak melewati lebatnya kebun kopi. Berpedoman pada sungai disisi kiri kita, dengan menunduk-nunduk kami menembus kebun kopi dan lebatnya tanaman-tanaman akhirnya terlihat dari kejauhan air terjun yang kita tuju.


Tancak Maesan dari kejauhan

Tujuan sudah dekat, namun fisik sudah sangat lelah. Kami memutuskan untuk beristirahat sejenak sebelum menuju air terjun. Ketika beristirahat ini, tiba-tiba muncul 4 anak dari desa yang berniat mandi di air terjun ini. Setelah cukup beristirahat kami langsung bergerak menuju air terjun.










Numpang narsis ya

Terbayar sudah kami berdua berjalan selama kurang lebih 1 jam melewati kebun kopi.
Koordinat Tancak Maesan : -8.008766,113.694424

Viewing all articles
Browse latest Browse all 1976

Trending Articles