Bismilah.......................................... .................................................. .................................................. ............................................
Mau kemana,Kang?
Balekambang, Bongas.pak.
Seorang Petani bertanya kepada kami. Serombongan sepeda motor dengan atribut box yang lengkap serta barang bawaan buat bakti social di Balekambang, cukup membuatnya heran sekaligus takjub.
Ondel-ondel darimana, pikirnya.
![]()
YUps .kami memang berencana untuk bakti sosial ke kampung di perbatasan tersebut. Komunitas motor box Purwakarta ,sebutannya. Saya lebih sreg sebagai kumpulan bapak-bapak ganjen berkumpul menyalurkan hobi motoran dan kebetulan pula memakai box sebagai penunjang membawa barang tambahan.
![]()
Mayoritas anggotanya adalah yang tergabung di komunitas PRIDES chapter Purwakarta. Dulu masa awal Saya gabung Prides , kegiatan Kopi darat digabung dengan Purwakarta Pulsar Club ,setiap malam minggu di kedai Koka. Sekarang, dimasa saya sebagai wakil ketua chapter (ketua chapter ,pak Suud ,memberi kewenangan penuh ) dilebur disatukan dengan Komunitas box Purwakarta. CMIIW
Makanya tata cara , peraturan , dan kebiasaan di Prides kami terapkan di Kombopur juga, terutama attitude di jalan dan pelarangan pemakaian sirene strobo. Semua dibikin nyaman karena memang ini Cuma hobi motoran saja, bukan tempat bergantung hidup. Penjelajahan tempat tempat yang indah di Purwakarta sebagai tujuan utama perkumpulan ini. Disisipi aksi sosial yang sesuai dengan kemampuan kami adalah sebagai tanggung jawab lain terhadap masyarakat Purwakarta.
Alhamdulilah, kebetulan , saya dan mang Yudi, tergabung dalam suatu gerakan aksi sosial beroda dua aka motoran dengan nama Perjalanan Cahaya, dimana aksinya adalah membantu daerah daerah yang belum terjamah listrik Negara dengan memasang pembangkit listrik tenaga matahari beserta perangkatnya.
Jumat, 03 April 2015, jam sembilanan, kami berangkat menuju lokasi. Seminggu sebelumnya saya dan Sam Diesel sudah menyurpei keberadaan kampung tanpa listrik di perbatasan Purwakarta-Subang tersebut. Dan memang, satu kampung itu ,kurang lebih 21 rumah beserta Mushola belum teraliri listrik Negara. Mushola sebagai sarana ibadah dan kepentingan publik lainnya,menjadi perhatian dan target kami. Kegiatan ibadah dan mengaji anak-anak kampung bisa dengan leluasa dan nyaman ,bilamana dalam keadaan terang benderang dimalam hari.
Cuma tiga kilometer kami menyusuri jalur Provinsi antara Purwakarta- Subang, seterusnya kami menyusuri jalanan kampung dikecamatan Campaka dan Cibatu. Jalanan desa dengan segala rintangan, mulai dari yang menjemur Padi,hingga memakai setengah badan jalan dan lubang-lubang kecil akibat curah hujan selama tiga bulan terakhir cukup membuat aspal terkelupas kembali. Sawah, perkebunan karet, serta pemukiman penduduk, selang seling kami lewati.
![]()
![]()
Tiba saatnya selepas desa Cikadu, kecamatan Cibatu. Gang kecil disebelah kanan dengan kontur menurun. Jalan tersebut menuju kampung tujuan kami. Aspal berganti tanah dan batu. Hujan semalam, cukup membuat jalan yang dilalui.licin.
Setengah jam lebih kami berdelapan harus berjuang menaklukan jalur tersebut. Licin, tanah lumpur dan batu,memaksa keseimbangan motor dan pengendaranya untuk tidak sampai terjatuh atau terpeleset. Barang bawaan yang rentan rusak,memerlukan keterampilan penuh pengendara. Empat kilometer memang bukan jarak yang jauh, tapi, jalanan rusak dan licin yang menyebabkan lamanya melewatinya.
![]()
Alhamdulilah kami semua sampai dengan tidak ada satupun yang celaka. Keringat dingin dan wajah pucat nampak dibeberapa personil Kombopur. Setelahnya, gelak tawa dan senyum kecut terhampar.Alhamdulilah. Tak menunggu berapa lama istirahat , kami langsung beraksi membenahi Mushola tersebut dalam hal kelistrikannya. Dan jam sebelum jam 12 siang semua telah beres dengan sempurna. Menjelang Ashar, kami pamitan pulang kembali ke rumah, setelah serah terima instalasi dan penggunaan pemakaian alat tersebut.
Iqamat pertama terdengar 12.34 di Mushola tersebut Alhamdulilah.
![]()
![]()
![]()
![]()
Terima kasih tak terhingga kepada punggawa Kombo Purwakarta:
1.Yudi Permana
2.Ade Suhada
3.Enjang Bukyung Rohmat
4.Sam Diesel
5.Eko winda
6.Asep Dimas Hardian
7.Rusma Hendra
![]()
Mau kemana,Kang?
Balekambang, Bongas.pak.
Seorang Petani bertanya kepada kami. Serombongan sepeda motor dengan atribut box yang lengkap serta barang bawaan buat bakti social di Balekambang, cukup membuatnya heran sekaligus takjub.
Ondel-ondel darimana, pikirnya.

YUps .kami memang berencana untuk bakti sosial ke kampung di perbatasan tersebut. Komunitas motor box Purwakarta ,sebutannya. Saya lebih sreg sebagai kumpulan bapak-bapak ganjen berkumpul menyalurkan hobi motoran dan kebetulan pula memakai box sebagai penunjang membawa barang tambahan.

Mayoritas anggotanya adalah yang tergabung di komunitas PRIDES chapter Purwakarta. Dulu masa awal Saya gabung Prides , kegiatan Kopi darat digabung dengan Purwakarta Pulsar Club ,setiap malam minggu di kedai Koka. Sekarang, dimasa saya sebagai wakil ketua chapter (ketua chapter ,pak Suud ,memberi kewenangan penuh ) dilebur disatukan dengan Komunitas box Purwakarta. CMIIW
Makanya tata cara , peraturan , dan kebiasaan di Prides kami terapkan di Kombopur juga, terutama attitude di jalan dan pelarangan pemakaian sirene strobo. Semua dibikin nyaman karena memang ini Cuma hobi motoran saja, bukan tempat bergantung hidup. Penjelajahan tempat tempat yang indah di Purwakarta sebagai tujuan utama perkumpulan ini. Disisipi aksi sosial yang sesuai dengan kemampuan kami adalah sebagai tanggung jawab lain terhadap masyarakat Purwakarta.
Alhamdulilah, kebetulan , saya dan mang Yudi, tergabung dalam suatu gerakan aksi sosial beroda dua aka motoran dengan nama Perjalanan Cahaya, dimana aksinya adalah membantu daerah daerah yang belum terjamah listrik Negara dengan memasang pembangkit listrik tenaga matahari beserta perangkatnya.
Jumat, 03 April 2015, jam sembilanan, kami berangkat menuju lokasi. Seminggu sebelumnya saya dan Sam Diesel sudah menyurpei keberadaan kampung tanpa listrik di perbatasan Purwakarta-Subang tersebut. Dan memang, satu kampung itu ,kurang lebih 21 rumah beserta Mushola belum teraliri listrik Negara. Mushola sebagai sarana ibadah dan kepentingan publik lainnya,menjadi perhatian dan target kami. Kegiatan ibadah dan mengaji anak-anak kampung bisa dengan leluasa dan nyaman ,bilamana dalam keadaan terang benderang dimalam hari.
Cuma tiga kilometer kami menyusuri jalur Provinsi antara Purwakarta- Subang, seterusnya kami menyusuri jalanan kampung dikecamatan Campaka dan Cibatu. Jalanan desa dengan segala rintangan, mulai dari yang menjemur Padi,hingga memakai setengah badan jalan dan lubang-lubang kecil akibat curah hujan selama tiga bulan terakhir cukup membuat aspal terkelupas kembali. Sawah, perkebunan karet, serta pemukiman penduduk, selang seling kami lewati.


Tiba saatnya selepas desa Cikadu, kecamatan Cibatu. Gang kecil disebelah kanan dengan kontur menurun. Jalan tersebut menuju kampung tujuan kami. Aspal berganti tanah dan batu. Hujan semalam, cukup membuat jalan yang dilalui.licin.
Setengah jam lebih kami berdelapan harus berjuang menaklukan jalur tersebut. Licin, tanah lumpur dan batu,memaksa keseimbangan motor dan pengendaranya untuk tidak sampai terjatuh atau terpeleset. Barang bawaan yang rentan rusak,memerlukan keterampilan penuh pengendara. Empat kilometer memang bukan jarak yang jauh, tapi, jalanan rusak dan licin yang menyebabkan lamanya melewatinya.

Alhamdulilah kami semua sampai dengan tidak ada satupun yang celaka. Keringat dingin dan wajah pucat nampak dibeberapa personil Kombopur. Setelahnya, gelak tawa dan senyum kecut terhampar.Alhamdulilah. Tak menunggu berapa lama istirahat , kami langsung beraksi membenahi Mushola tersebut dalam hal kelistrikannya. Dan jam sebelum jam 12 siang semua telah beres dengan sempurna. Menjelang Ashar, kami pamitan pulang kembali ke rumah, setelah serah terima instalasi dan penggunaan pemakaian alat tersebut.
Iqamat pertama terdengar 12.34 di Mushola tersebut Alhamdulilah.




Terima kasih tak terhingga kepada punggawa Kombo Purwakarta:
1.Yudi Permana
2.Ade Suhada
3.Enjang Bukyung Rohmat
4.Sam Diesel
5.Eko winda
6.Asep Dimas Hardian
7.Rusma Hendra
