Quantcast
Channel: Prides Online Community
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1976

Mandi sauna diperbukitan selatan (geyser Cisolok)

$
0
0


Setelah tertunda lebih kurang sebulan, akhirnya berangkat juga menengok fenomena alam nan unik, geyser (semburan air panas dari perut bumi) ditengah sungai cisolok. Di seantero jawa mungkin geyser cisolok merupakan satu satunya geyser di tengah sungai. Geyser lain, seperti yang ada di Dhieng tidak menyembur ditengah arus sungai yang dingin.
Ditemukan sejak tahun 1800an, geyser cisolok masih menyemburkan air panas dari dalam.perut bumi sampai sekarang......

1. The rute



Dari arah cikidang, geyser cisolok bisa ditempuh.lewat dua rute. Pertama, dari palabuan ratu terus saja ke selatan arah karang hawu, dan setelah 500an meter dari pantai tsb akan ada petunjuk jalan ke arah wisata cipanas. Ambil.belokan kekanan dan anda akan sampai ke tkp. Rute kedua, setelah pantai cimaja, sebelum sampai ke karang hawu anda akan bertemu belokan ke jalan Cirenik. Belok kesitu dan anda akan melewati jalan mulus nan berliku untuk sampai ke sana.

Saran opa, tempuhlah rute pertama karena lebih mudah dan nanti pulangnya baru melalui rute kedua.....

Well if you ever plan to motor west
Just take my way that's the highway that's the best
Get your kicks on Route 66

Well it winds from Batavia to the great Palara
More than two hundred miles all the way
Get your kicks on Route sixty six


2. Awal yang menjengkelkan

Semula yang komit akan ikut rombongan ada 7 orang, namun menjelang hari H, kang Yudi.Permana batal ikut karena ada arisan keluarga. Kang Krist Detik juga batal karena ada event di Tamini. Lantas Aswin, pada hari H batal ikut karena pulang kemalaman, jadi masih mengantuk. Dan terakhir adalah kang Frans Setya yang gagal ikut di jam J ketika kami jemput. Batal karena anaknya dapat bocoran bapaknya mau nge camp dan langsung ngambek ngga ngebolehin bapaknya jalan. Yasudah, tinggal opa, Om Puksan dan Vhieta, istrinya. Oh iya, ada om Fian Oktavian yang ikut juga, namun mau tek tok karena dapat tugas shift malam dari kantornya. Berempat kami ngegas ke arah cikidang.....
Opa didaulat sebagai RC karena dianggap paling tau lokasi geyser tsb. Padahal, seperti biasa, opa juga belum tau dimana geyser cisolok itu. Informasi tentangnya sangat terbatas di internet.

Melewati jalan KA cicurug, nampaknya kehilangan jejak anggota. Maka opa putuskan untuk menunggu beberapa saat. Namun yg ditunggu tidak nampak batang hidungnya. Opa pikir pasti tidak saling melihat shg mrk sudah melaju di depan. Benar saja mrk sudah menjelang masuk cibadak. Langsung opa gas kembali menyusul mereka yang berjanji mau menunggu di pinggir jalan.

Ngaso di cibadak

Tak lama opa sampai cibadak dan menjumpaj mereka minum teh di warung pinggir jalan.



Kami sarapan gorengan dan kue tradisional di situ. Jam masih menunjukkan pukul 8 pagi. Tas ransel opa lepas dan taruh di balai balai. Belakangan ini akan jadi masalah yang mengesalkan. Ketika kami melanjutkan perjalanan, menikmati mereng mereng di tikungan sepanjang cibadak-cikidang, mendadak opa teringat tas ransel opa tertinggal di warung tempat sarapan tadi. Padahal posisi sudah sejauh 40km dari warung tadi.
Opa langsung balik bakul dan meminta om Puk bersama om Fian melanjutkan perjalanan dan menunggu di karang hawu. Semoga saja ransel tidak keburu di ambil orang, secara stnk, sim dan uang bekal semua ada di situ......

Tikungan cipanas

Butuh waktu satu setengah jam untuk bolak balik dari jembatan citarik ke warung tempat sarapan dan kembali lagi ke jembatan citarik. Alhamdulillaah ransel tidak hilang.
Dari situ opa langsung melanjutkan ke karang hawu. Hari sudah siang waktu opa sampai karang hawu. Mungkin sudah jam setengah duabelas.
Tidak sukar menemukan mio hello kittynya om.PukSan. Ngejrengnya juga sudah terlihat dari jauh. Tanpa mengaso lagi opa ajak ketiganya melanjutkan perjalanan yang tidak seberapa jauh lagi. Sampai cisolok kami berbelok ke kanan di tempat yg ada penunjuk arah ke desa cipanas. Jalan ke tkp lumayan bagus. Dengan skala 1-10 kualitasnya mungkin ada di posisi 5. Berbelok belok dan sedikit menanjak. Angin laut meniup dari arah belakang, membuat sejuk hati yang lapang.....
Hela, hela nafasmu sekuatnya dan lepaskan selagi ada kesempatan...



I'll leave when the wind blows
Take a breath and there it goes
I'll be outside of your window
I'll pass by but I'll go slow
I'll leave when the wind blows

There was a day
You threw our love away
Then you passed it to someone new
You wanna stay
But since you wanna play
We can finally say we're throug


3. Sauna alam

Sekitar jam 12 berempat kami sudah sampai di gerbang masuk kawasan Cipanas. Disini bayar retribusi Rp 10.000/orang. Lantas menuju tempat parkir. Anda akan di arahkan ke tempat parkir yang besar. Kalau bawa motor, saran opa sebelum sampai lapangan parkir ada jalan kekanan yang diportal, tapi motor bisa masuk di situ. Lebih baik masuk kesana karena di bawah, dekat tempat jualan cinderamata ada tempat parkir motor yg memiliki atap. Lagipula lokasinya lebih dekat dengan pintu masuk ke TKP, yang merupakan sebuah jembatan gantung. Parkir motor di situ saja. Kl tidak menginap bayar 5rb sedang kalau menginap harus bayar 20rb.



Dahulu di tahun 2006, sebelum fasilitas diperbaiki, motor bisa melewati jembatan gantung tsb. Namun sekaranag tidak bisa lagi. Selepas jembatan gantung, anda bisa memilih apakah akan mandi berendam di kolam besar, ataukah menuju sungai tempat geyser menyembur ke permukaan sungai.
Kami sepakat untuk nyemplung ke sungai lebih dahulu. Di seberang sungai opa lihat ada sebuah warung milik masyarakat, yang untuk ke sana harus melewati sebuah jembatan bambu. Opa pikir, tempat itu sangat ideal untuk menitipkan bawaan kami yang terdiri atas ransel dan tenda. Di lokasi wisata tidak tersedia fasilitas penitipan barang.

Sampai di warung opa berbasi basi sebentar dengan pemiliknya sambil mencomot aqua botol. Pemiliknya cukup ramah dan bersedia menjaga barang barang kami, at no cost. Bahkan menawari kalau mau menginap boleh menggunakan balai balai di depan warungnya.

Menyelinap ke belakang warung tsb, tak.lama kami telah mengganti pakaian turing kami dengan celana pendek untuk digunakan sebagai basahan. Lantas menghambur ke arah geyser untuk menikmati sensasi sauna alam berair panas dan dingin. Ada beberapa geyser di sunag tersebut namun yang terbesar berada di tengah sungai. Semburannya bisa memcapai ketinggian 3 meter, dan dari jarak 2 meter panasnya semburan telah terasa.







Kolam besar

Ada sekitar 1 jam kami menikmati semburan geyser. Lantas sepakat untuk berendam di kolam besar. Ada 3 kolam disitu, dua kolam dengan dalam 1,20 m untuk dewasa dan sebuah untuk anak anak dengan kedalaman 0,5 meter. Sebuah kolam dewasa, panasnya mungkin sekitar 50° sehingga cukup nyaman untuk dipakai berendam, namun airnya agak butek. Semua pengunjung berendam di sini karena kolam yang satu lagi, walaupun sangat jernih namun panasnya mungkin mencapai 80° sehingga tidak ada yg kuat untuk nyemplung di situ.....



4. Huma di atas bukit

Matahari telah tergelincir ke ufuk barat. Jam telah menunjukkan pukul 13. Kepala sudah mulai pusing dengan bau belerang yang walaupun tidak terlalu menyengat namun tetap terasa. Opa ajak om Puksan dan Fian untuk menyudahi ritual mandi sauna ini, bergegas menuju warung dimana kami menitip barang. Om Fian harus segera kembali ke jakarta supaya tidak kemalaman di jalan.

Di warung kami memesan nasi goreng, yang walaupun tidak enak namun mengenyangkan. Dengan telur dadar sebagai lauk, lumayan jugalah rasanya. Selesai makan, om Fian pamitan. Opa dan om Puk melakukan orientasi lokasi yang akan dijadikan tempat mendirikan tenda.
Orientasi ini perlu dilakukan menyangkut lokasi mana yang jika hujan tidak menjadi jalan air, bukan tempat lewat binatang liar, kedekatan dengan sumber air, dll. Akhirnya kami tentukan lokasi pemasangan tenda di sebuah bukit ditepi sungai yang hilirnya menuju geyser air panas. Ada spot menarik dari tempat itu, sebuah rumah yang berada di pinggir sungai. Besok subuh pasti opa ambil gambar......



Tenda

Menjelang ashar tenda selesai kami dirikan. Om Puk menitipkan tenda dan isinya karena mau mandi dulu. Sungai tempat geyser sebetulnya airnya bersih walaupun tidak jernih. Namun pengunjung yang jorok membuang apa saja ke sungai itu, mulai dari tas plastik sampai pampers bekas dipakai bayi.
Sambil menunggu om Puk dan istrinya opa menyeberangi sungai untuk beranjangsana ke penduduk lokal. Mengobrolkan apapun, untuk mendekatkan diri. Bagaimanapun seandainya terjadi sesuatu, merekalah orang pertama yang akan kami mintai tolong.





Api

Malam melingkupi bukit tempat kami berkemah. Sebetulnya opa berharap melihat bintang. Namun mendung yang bergulung tebal menutup kemunculan bintang gemintang. Berdua om Puk opa mengumpulkan ranting ranting pohon yg berserakan untuk dijadikan kayu bakar. Tetangga seberang sungai, pak Andri mendatangi kami dengan seonggok kayu bakar. Tak lama, api mulai membesar. Menutup dinginnya angin malam. Om Puk.mengeluarkan perlengkapan memasaknya. Malam itu kami.makan mi instant dan segelas cokelat panas. Sengaja opa memasak cokelat panas karena minum cokelat bisa meningkatkan hormon seretonin yang membantu merilekskan otak dikepala.



Mendung makin tebal dan udara semakin dingin. Sekitar jam 21 opa pamit untuk masuk tenda. Memeriksa tali temali untuk.menghadapi hujan nanti malam. Setelah dirasa beres, opa masuk tenda dan menyiapkan sleeping bag. Alangkah nikmat tidur dalam suasana alam yang ditingkah suara jangkrik dan katak. Entaj jam berapa opa tertidur, tidak.ingat lagi......
Sekitar tengah malam opa terbangun. Hujan sangat deras. Yang paling ditakutkan adalah jika disertai angin besar. Bisa bisa tenda ini tak sanggup menahan gempurannya. "Allahumma shayyiban naafi'an....." semoga hujan mendatangkan manfaat yaa Allah, bukan petaka.
Kembali opa pejamkan mata, dan tertidur sampai terdengar suara azan shubuh di luar tenda. Hujan masih deras. Terpaksa melakukan tayamum untuk shalat subuh di dalam tenda.
Alhamdulillaah flysheet yang opa buat dari plastik yang biasa dipakai untuk penutup adukan semen berfungsi dengan baik. Tidak setetes airpun masuk ke dalam tenda. Tenda tetap kering namun sejuk.

Jam 5.30 hujan berhenti. Opa siapkan kamera untuk mengambil gambar huma di atas bukit. Saat ketika matahari belum muncul adalah saat paling tepat untuk mengambil gambar. Dengan iso dan shutterspeed rendah, gambar yang diperoleh pastilah akan memiliki kehalusan yang tinggi.......
Rencana untuk berendam air panas pagi pagi terpaksa dibatalkan karena pintu ke arah kolam air panas dikunci oleh pengelola. Begitu juga akses ke kamar mandi.

5. Looking around

Sekitar jam 8, kami bersiap siap melakukan.orientasi medan di sekitar lokasi perkemahan. Kami berencana naik ke puncak bukit. Kang Andri, tetangga seberang kali menemani naik.ke atas. Sekitar 500m kami sudah sampai puncaknya. Pemandangan di atas sungguh indah. Gunung halimun terlihat jelas dari arah sini. Ada pesanggrahan, juga ada gua. Kata.pak Andri, itu pesanggrahan pemilik bukit. Sedangkan guanya adalah petilasan Pangeran.Jayakarta. Pada waktu waktu tertentu banyak orang memuja di situ, memohon kekayaan.
Kami mengobrol tentang berbagai fenomena.mistis. Ah.....untung saja bekal keimanan yang dulu ditanamkan ibunda cukup untuk membentengi hati agar tidak terjatuh di area kemusyrikan.







6. Epilog

Hujan deras turun diarea perkemahan. Untung tenda sudah kami lipat dan posisi kami sudah di warung tempat kami menitip barang kemarin. Pemiliknya ternyata saudara perempuan kang Andri. Ada sekitar 1 jam hujan turun. Ketika reda, kami bersiap untuk pulang menuju Depok. Kali ini kami menempuh jalan Cirenik, karang.papak. Jalannya jauh lebih mulus dibanding jalan cipanas. Panoramanya juga lebih asri. Penggemar cornering pasti suka. Jalan nan mulus dan penuh kelokan, sepi pula. Opa menyilakan om Puk jalan lebih dulu karena opa ingin menikmati jalan seorang diri. Menikmati segarnya udara perbukitan selatan, menguji apakah cinta masih kuat bersemayam....

I'm comin' home, I've done my time
Now I've got to know what is and isn't mine
If you received my letter telling you I'd soon be free
Then you'll know just what to do
If you still want me
If you still want me
Whoa, tie a yellow ribbon 'round the ole oak tree
It's been three long years
Do ya still want me (still want me)
If I don't see a ribbon 'round the ole oak tree
I'll stay on the cycle
Forget about our miracle
Put the blame on me
If I don't see a yellow ribbon 'round the ole oak tree

Viewing all articles
Browse latest Browse all 1976

Trending Articles