
Senin, 12 Januari 2015
Awalnya, cuma opa, Adi Asrul dan Boby yang berniat mau ke Curug Country, tapi akhirnya nambah 5 orang lagi : Krist Detik, Denmazz Mughni, Ernest, Eko Popeye dan Nday.
Maka jadilah kami janjian tikum di indomaret depan Mekarsari. Walaupun rumah kami tersebar diantara depok-bekasi, jam 8.30 semua sudah berkumpul di meeting point, kecuali om dokter dan buntung. Keduanya tidak bisa ditelpon pulak. Akhirnya jam 9 sepakat kami cus dengan harapan kedua orang itu betul2 tidak datang.

Opa didaulat menjadi RC karena sebagai penggagas dianggap paling mengetahui lokasi Curug Country di Cibarusah. Padahal demi Allah opa sama ngga taunya seperti mereka karena berbagai informasi di internet tentang curug tsb sangat tidak informatif. Beberapa group riding yang opa sambangi juga tidak bisa memberi.kepastian tentang rute ke curug tersebut. Akhirnya dengan berbekal koordinat google map di bawah ini, opa style yakin saja gas ke arah Cileungsi, Cibarusah, Tanjung Rasa, TKP.
"I'd play Sally Goodin all day if I could
But the Lord and my girl wouldn't take it very good
So I ride when I can, work when I should
Ride to the countryhood"

Perjalanan dari Cibubur-Cileungsi-simpang Jonggol lancar lancar saja. Sampai simpang jonggol yang serupa lidah ular, opa hentikan untuk menunggu rombongan di belakang agar tidak salah jalan. Benar saja, hampir mereka offside mengambil jalur ke kanan, ke arah jonggol. Untung mereka melihat lambaian tangan opa sehingga sempat memperbaiki arah, menyusul opa di arah kiri menuju Cibarusah. Dari situ kami gaspol menuju desa Tanjungsari. Dari simpang jonggol kami berkendara sampai pertigaan Cibarusah sejauh 12 km, dari situ berbelok ke arah kanan menuju desa tanjungsari, berjarak sekitar 9km dari simpang cibarusah. Ada plank penunjuk nya. Jalan desa Tanjungsari/tanjungrasa lumayan halus. Kami bisa gaspol ditengah sejuknya udara mendung siang itu. Berjalan sekitar 6km, terlihat petunjuk ke arah Curug Country di kiri jalan. Kami berbelok kekiri dan.....woyla.....jalur nan.mulus berubah menjadi jalur suburb dengan kualitas apa adanya, namun karena panorama yang menyejukkan mata, kami nikmati saja jalan itu, malah sempat beberapa kali ambil foto......

burning every bridge that i cross
to find some beautiful place to get lost
well i don't know where i'll go froze
and i don't really care who follows me there
but i'll burn every bridge that i cross
and find some beautiful place to get lost
and find some beautiful place to get lost
Makin jauh berjalan panorama hutan terhampar. Tak ada petunjuk. Tak ada penduduk. Opa masih menjadi RC, berkendara mengandalkan intuisi. Banyak tikungan menyesatkan, mesti dicoba satu persatu secara pelahan. Tanjakan terjal, turunan curam dengan bebatuan sebesar kepala manusia, membuat perjalanan menjadi agak berbahaya, dan adrenalin keluar terpaksa......
Beberapa anggota terjungkal akibat salah prediksi kondisi jalan. Bahkan om Boby yang berboncengan dengan Ernest, motornya tak kuat menanjak dan mundur di kecuraman jalan. Benar benar mengerikan. Untung mereka bisa keluar dari situasi itu, karena kami, baik yang sudah di atas maupun yang masih di bawah, sangat sulit memberi pertolongan karena dikendala motor kami masing masing....



Sekitar sepeminuman teh, akhirnya sampai di jalan yang datar. Seorang bapak tua keluar dari rumahnya menenteng peralatan menebang pohon. Opa datangi dia, dan setelah memberi salam, opa tanyakan padanya arah ke curug Country. Alhamdulillaah, curug itu tak jauh dari rumahnya. Hanya, kami harus menuruni tebing untuk sampainke sana, melalui sebuah undak undakan batu yang dibuat perhutani.
Motor kami titip ke istri bapak yang namanya lupa opa tanyakan, dan bersama kami turuni jurang untuk sampai ke lokasi curug country...



Sayang cuaca kurang mendukung. Tidak berapa lama setelah kami tiba di lokasi, hujan.mulai turun. Sialnya tidak ada tempat berteduh disekitar curug. Jadi kami.putuskan untuk segera naik, sebelum hujan makin lebat. Jalan menanjak bercampur tanah pasti akan sangat licin bila itu terjadi.
Di atas, kami beristirahat menunggu hujan reda di rumah bapak yang kami temui tadi. Segelas teh dan kopi hangat disuguhkan menemani obrolan siang itu.

Ada sekitar 1 jam kami menunggu hujan sambil mengeringkan baju. Gelak tawa menyeling pembicaraan tentang berbagai peristiwa yg kami alami dalam perjalanan tadi.
Ketika hujan reda, kami pamit. Opa minta om Eko menjadi RC karena dia pernah survey lokasi ke wilayah itu. Dengan meraba raba om Eko mengguide kami keluar melewati jalur yang berlainan dengan jalur kedatangan tadi. Alhamdulillaah, dapat jalur yang lebih ramah.
Lantas kami menruskan perjalanan menuju cianjur untuk menuju jalur puncak pas menuju pulang.....


Buat yang mau kesana, koordinat curug country adalah 6° 36' 54.18" S* 107° 4' 47.59" E