Quantcast
Channel: Prides Online Community
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1976

Bersepeda ke Gunung Batu / Patahan Lembang : View Bandung 360 derajat!

$
0
0
Liburan tahun baru kemana? Jalan-jalan? Pasti. Cuma kali ini saya jalan-jalan yang deket aja yah, dan kali ini ga naik motor, tapi naik sepeda..hehehe.

Hari Minggu, masih suasana awal tahun 2015, tepatnya 4 Januari 2015, saya berencana untuk mengunjungi lokasi bersejarah bagi landscape Kota Bandung dan sekitarnya. Mengapa bersejarah? Dikarenakan lokasi ini berperan aktif dalam terbentuknya alam indah Bandung seperti yang bisa kita nikmati saat ini. Yap, Patahan Lembang, atau Sesar Lembang, dimana masyarakat sekitar biasa menyebutnya dengan Gunung Batu. Mengingat wujudnya berupa tebing batu yang memanjang.


‘Eureka’, dengan latar belakang Gunung Batu

Patahan Lembang atau Gunung Batu secara geografis terletak di Desa Langensari, Maribaya, Lembang. Akses jalan terdekat adalah Jalan Buniwangi dan Jalan Bukanagara. Jika kalian berangkat dari Dago, cari arah melewati Dago Giri, Lawang wangi, dan Keboen Jeroek. Namun jika kalian datang dari arah Lembang, bisa mencari arah ke Maribaya hingga sampai ke pertigaan Restoran Burgundy, dari sana kalian akan menemukan Jalan Buniwangi. Atau bagi kalian yang memiliki GPS atau ingin mencari lokasi valid melalui Google Maps, kalian bisa merujuk ke koordinat ini : -6.830090 , 107.636868.

Kosan saya berada di Tubagus Ismail, masih sekitaran Dago. Awalnya saya berencana berangkat sepagi mungkin atau setelah sholat subuh. Namun apa daya pagi itu hujan turun dan cukup deras, terpaksa saya harus menunggu hingga hujan reda. Tidak mau waktu terbuang percuma, akhirnya selama menunggu tersebut saya gunakan untuk masak sarapan seadanya, yaa itung-itung sebagai tenaga nanjak nanti..hehehe.

Pukul 06.30 hujan tinggal menyediakan gerimis-gerimis halus. Karena saya terlanjur siap tempur, jadi akhirnya berangkat saja. Berbekal jaket windbreaker dan ransel saya telah siap untuk menaklukkan tanjakan panjang mulai Dago Giri hingga Lembang.


Pit stop pertama, ngos ngosan parah same Lawangwangi

Saya bersepeda menuju Gunung Batu dengan rute Dago Giri, yang artinya akan sangat menguji kesabaran nafas dan lutut, karena tanjakannya yang panjang. Hingga pit stop pertama di Lawangwangi hujan gerimis halus masih turun. Menanjak dengan keadaan jalan licin mengakibatkan traksi ban berkurang, sehingga mengayuh pedal akan gampang terasa capek.


Masih nanjak broo…

Rute Dago Giri – Lembang merupakan rute sepeda bagi yang benar2 suka tanjakan saja, karena saya sendiri tergolong nubie dan lebih suka city riding, tentu saya butuh berulang kali berhenti untuk menaklukkan tanjakan konstan ini.. hahaha. Berulang kali pesepeda lain menyalip saya, tapi tak apalah, saya tetep selow aja..hehehe. Jika mengukur menggunakan GPS, jarak dari terminal dago hingga lokasi hanya kisaran 14km.


Tanjakan terakhir, paling nyiksa!

Sepnajang rute Dago Giri menuju Gunung Batu ada 3 tanjakan yang lumayan menyiksa. Dan tanjakan terakhir seperti foto diatas ini yang paling ekstrim. Bahkan motor dan mobil pun sampai ngeden-ngeden kalo lagi nanjak. Beruntung sekarang kondisi aspal sedang bagus, jadi kendaraan bisa lancar menanjak. Beberapa bulan lalu, tanjakan ini masih banyak lobang, jadi agak ngeri misal kendaraan mengerem di tanjakan karena harus bergiliran masuk dengan yang lawan arah. Namun kalian tidak perlu khawatir, ini adalah tanjakan terakhir, beberapa saat lagi kalian akan sampai di Jalan Buniwangi, yang artinya sudah dekat dengan Gunung Batu. Oiya, jika kalian bingung, saat melalui tanjakan ini kalian tinggal lihat sebelah kiri sudah tampak punggung dari Gunung Batu nya.


Pemandangan seperti ini bisa jadi pengobat rasa lelah yang manjur


Keboen Jeroek!

Tidak jauh dari Keboen Jeroek, kalian akan menemui jalan turunan yang sedikit berbelok kekanan, dari sana akan ada jalan cabang ke arah kiri yang harus menikung patah karena persatuan jalannya berbentuk “Y”. Nah, disini saya berbelok ke kiri, dan jalan ini bernama Jalan Buniwangi. Sekitar 200 meter lagi akan sampai di kaki Gunung Batu.

Gunung batu atau Patahan lembang tidak terlalu tinggi, tingginya hanya bekisar 1300 mdpl, pendakian dari jalan Buniwangi menuju puncaknya hanya butuh waktu sekitar 10-15 menit saja. Sesampainya di kaki gunung, saya bertanya pada petani yang sedang berladang, kira-kira sepeda bisa dibawa naik keatas ga ya? Petani tersebut menjelaskan, bisa!, namun harus melalui jalur yang paling ujung agak naik keatas dikit, nanti akan masuk dari sisi gunung batu sebelah barat. Beliau menjelaskan ada 2 jalur pendakian, yang pertama jalur memotong, cukup singkat namun agak terjal, dan yang kedua adalah jalur yang dijelaskan tadi, landai, dan sepeda bisa dibawa naik sampai ke tepian tebingnya saja.


Ngga kotor ngga main..hehe

Ah, sialnya, karena dini hari bandung diguyur hujan, jadi jalan setapak menjadi becek, dan beberapa bagian tergenang air. Disini saya tidak bisa memaksakan untuk gowes uphill, dikarenakan ban belakang berulangkali selip. Malah sempat jatoh karena terlalu kebanyakan gaya.. hahahaha. Jangan malu untuk TTB deh.


Disini batas terakhir sepeda, selanjutnya kita harus mendaki

Sesampainya di tepian tebing, jalan setapak tersebut berakhir. Saya melihat kedepan, sepertinya pendakian mulai dari sini. Saya memarkirkan sepeda, tidak lupa untuk memasang kunci pengaman yang dikaitkan ke pagar bambu, agar Eureka tidak dibawa kabur orang..hehehe. Seriously, buat kalian yang membawa kendaraan, baik motor atau mobil, harap diperhatikan secara serius tempat kalian parkir dibawah. Karena tidak ada yang menjaga. Saya menyarankan untuk numpang parkir saja di halaman rumah warga setempat, agar ada yang menjaga.

Setelah memastikan Eureka aman, saya pun segera mendaki keatas untuk menuju puncaknya. Pendakian terjal ternyata hanya di awal ini saja, tidak jauh dari lokasi Eureka parkir. Setelah melalui tanjakan ini, selanjutnya relatif landai.


Sayang di tepian tebing sedang digunakan untuk pelatihan repling


Puncak Gunung Batu tidak terlalu luas

Tidak beberapa lama, saya telah sampai di Puncak Gunung Batu. Ternyata puncaknya tidak terlalu luas, dan cenderung memanjang. Di puncak, terdapat bangunan pendeteksi getaran. Hal ini dikarenakan Gunung Batu atau Patahan lembang merupakan patahan aktif yang penampangnya membujur mulai dari Gunung Manglayang hingga Padalarang. Patahan ini tiap tahun aktif bergerak sebesar 7mm. Jika pergerakan 7mm tersebut terjadi dalam waktu 5 detik saja, maka dapat dipastikan akan terjadi gempa berkekuatan 7.5 SR di Kota Bandung hingga Cimahi. Cukup Ngeri bukan? Ini makanya Badan Geologi terkait selalu mengingatkan masyarakat sekitar akan potensi bencana, jika bertempat tinggal di sepanjang patahan lembang ini. Agar kelak mereka mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan jika bencana tersebut datang. Wallahualam..


Cheers!

Saya cukup lama berada di puncak, mengamati pemandangan bandung 360 derajat, sekaligus mempelajari garis patahan lembang yang ternyata tampak jelas membujur dari timur ke barat dari atas sini. Kondisi puncak saat itu cukup ramai, mungkin karena hari minggu, tampak beberapa komunitas pecinta alam sedang berkemping. Menyempatkan diri untuk mengobrol dengan mereka, yang ternyata mereka juga sadar akan potensi bencana dari Patahan Lembang ini. Dan yang saya salut, mereka juga membantu pemerintah setempat untuk menginformasikan kepada masyarakat sekitar tentang potensi bencana ini. Dua jempol lah buat kalian!


Enjoy the view!


Tampak jelas kan patahannya?

Setelah sekitar 1 jam saya berada di puncak, saya pun segera turun. Karena bagaimana pun saya khawatir dengan Eureka yang saya tinggal dibawah. Untuk rute pulang, saya akan melewati Lembang kota, kemudian masuk Bandung melalui Setiabudi. Perjalanan pulang bagaikan reward yang pantas didapatkan setelah menanjak terus sewaktu berangkat, tidak perlu mengayuhkan pedal kalian akan sampai Bandung dengan sendirinya..hehehe.

************************************************** ***

Sekian perjalanan singkat saya dengan sepeda ke Gunung Batu atau Patahan Lembang. Perjalanan kali ini juga bisa kalian nikmati dalam bentuk film pendek. Tentunya agar kalian bisa mengetahui detil jalur dan saat pendakian. Selamat menikmati filmnya temans! Dan ingat, selalu jaga kebersihan setiap kalian berjalan-jalan yah :)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 1976

Trending Articles