Mungkin terdengar aneh bagi sebagian orang yang baru mengenal saya. Sebab, tidak banyak orang yang mau nama panggilannya diganti bahkan disamakan dengan binatang dan sayapun seakan bangga dengan gelar itu. Tak heran jika mereka melontarkan pertanyaan yang selalu sama, "Kenapa sih kamu dipanggil "Bebekz"?".
Oleh karena itu tulisan ini dibuat untuk kamu yang memiliki pertanyaan yang senada.
Berikut alasan mengapa saya suka dipanggil "Bebekz":
1. Panggilan tersebut adalah panggilan "sayang" yang diberikan oleh teman-teman ketika saya duduk di kelas VII-V MTs.N3 Pondok Pinang setelah berkali-kali berubah nama. Jamannya SMP saya memang target empuk buat di bully di kelas, jadi wajar aja kalau ceritanya jadi seperti ini.. Hehehe begini ceritanya:
Awalnya mungkin terkesan berat untuk memanggil nama saya yang sebenarnya, "Muhammad Anwar" atau "Anwar" atau hanya.. "War..." sehingga mulailah saya dipanggil dengan "Bekwar" (Kepanjangan dari "Bebek Anwar") Sebab gak enak penggabungannya kalau AnBek atau WarBek. Namun, suatu ketika itu berubah lagi dan disamakannya saya dengan ayam sehingga berubah menjadi dipanggil "ChickWar" (Kepanjangan dari "Chicken Anwar") karena saya bisa menirukan suara ayam jantan yang sedang berkokok.
Mungkin karena terdengar makin aneh dan sulit disebut, berubah lagi nama yang diberikan pada saya menjadi "Bebekz" saja atau kerap dipanggil dengan "Bekiii"... Saya seneng banget kalau denger panggilan yang kedua itu... "Bekiiii..." (Dengan berteriak dan melengking dari seorang kembang kelas dan wanita cantik nan imut lainnya) :ngiler: dan saya menoleh sambil mengibas poni... (Hahahaha LEBAY mode: ON)
Sejak saat itulah teman-teman di SMP tersebut mengenal "Bebekz" jadi asal panggil "bek", pasti saya nengok.
:D
Dan akhirnya terus sampai masuk ke SMA di Pesantren, hingga saat ini. Nama "Bebekz" lebih populer ketimbang "Anwar".
2. Akhirnya saya merasa cocok dengan panggilan tersebut karena itu adalah hal yang menginspirasikan untuk menentukan langkah hidup. Apalagi muncul satu novel yang berjudul "Jangan jadi bebek" yang ditulis oleh O. Solihin meskipun saya belum membacanya, saya akhirnya memiliki jargon sendiri yang berlawanan dengan judul novel tersebut yaitu "Jadilah bebekz dan jangan membebek". Artinya, hendaklah kita menjadi teladan(contoh) dan jangan menjadi pengekor saja (membebek). Dalam kata lain, mencoba menjadi trend setter...
Meskipun prinsip tersebut gak begitu berpengaruh banyak, tapi dalam kehidupan saya selama ini saya sering dipercaya menjadi pengurus lembaga di OSIS saat SMA dan menjadi juara kelas disana selama 3 tahun berturut-turut. Setelahnya, saya mendapat beasiswa di Universitas Islam swasta "kelas atas" meskipun tidak saya selesaikan dan memilih pindah universitas.
Setidaknya, selama kuliah disana saya memperoleh Indeks Prestasi bagus dan mempertahankannya sampai dengan semester 9. Selain itu, saya juga aktif di organisasi kemahasiswaan internal maupun eksternal.
Dilingkungan pun saya aktif di organisasi keagaamaan maupun sosial.
(Bukan sombong lho yaaa... Just share) ;)
3. Bebek adalah nama hewan yang unik, berdasarkan komentar saudara angkat saya dilembang ketika membuatkan saya pisau dan saya meminta dituliskan "B2X" pada pisau tersebut, beliau katakan: "Bebek itu hewan yang namanya paling gaul". Ini terbukti Bebek bisa menjadi Bebekz dengan ditambahkan "z", maupun "B2X". Coba kalau ayam... Gimana mau dirubahnya?
4Y@M = Terlalu Alay
MCN = Macan ??? *gak bangeettt
jadi, ini menjadi keunikan tersendiri. Pengennya sih, plat si Black Wolf bisa "B 2 X" tapi sepertinya butuh dana gak sedikit buat menuhin target itu.
So, mungkin ini yang bisa saya ceritakan sedikit... Biar makin misterius... Kalo ada quotes "Kamu mungkin tahu namaku, tapi tidak dengan ceritaku" setidaknya ini sedikit membantu...
Mungkin Priderian disini ada yang dipanggil "Bebek" juga atau pernah dipanggil begitu?
Harap komengnya dan Cendolnya ya para suhu... Kalo ada yang salah jangan ditimpuk pake :bata:
Salam Dua Busi
Salam Satu Aspal
Salam Brotherhood
Keep Solid!!!
Semoga Thread ini bisa menginspirasi..!!!
Oleh karena itu tulisan ini dibuat untuk kamu yang memiliki pertanyaan yang senada.
Berikut alasan mengapa saya suka dipanggil "Bebekz":
1. Panggilan tersebut adalah panggilan "sayang" yang diberikan oleh teman-teman ketika saya duduk di kelas VII-V MTs.N3 Pondok Pinang setelah berkali-kali berubah nama. Jamannya SMP saya memang target empuk buat di bully di kelas, jadi wajar aja kalau ceritanya jadi seperti ini.. Hehehe begini ceritanya:
Awalnya mungkin terkesan berat untuk memanggil nama saya yang sebenarnya, "Muhammad Anwar" atau "Anwar" atau hanya.. "War..." sehingga mulailah saya dipanggil dengan "Bekwar" (Kepanjangan dari "Bebek Anwar") Sebab gak enak penggabungannya kalau AnBek atau WarBek. Namun, suatu ketika itu berubah lagi dan disamakannya saya dengan ayam sehingga berubah menjadi dipanggil "ChickWar" (Kepanjangan dari "Chicken Anwar") karena saya bisa menirukan suara ayam jantan yang sedang berkokok.
Mungkin karena terdengar makin aneh dan sulit disebut, berubah lagi nama yang diberikan pada saya menjadi "Bebekz" saja atau kerap dipanggil dengan "Bekiii"... Saya seneng banget kalau denger panggilan yang kedua itu... "Bekiiii..." (Dengan berteriak dan melengking dari seorang kembang kelas dan wanita cantik nan imut lainnya) :ngiler: dan saya menoleh sambil mengibas poni... (Hahahaha LEBAY mode: ON)
Sejak saat itulah teman-teman di SMP tersebut mengenal "Bebekz" jadi asal panggil "bek", pasti saya nengok.
:D
Dan akhirnya terus sampai masuk ke SMA di Pesantren, hingga saat ini. Nama "Bebekz" lebih populer ketimbang "Anwar".
2. Akhirnya saya merasa cocok dengan panggilan tersebut karena itu adalah hal yang menginspirasikan untuk menentukan langkah hidup. Apalagi muncul satu novel yang berjudul "Jangan jadi bebek" yang ditulis oleh O. Solihin meskipun saya belum membacanya, saya akhirnya memiliki jargon sendiri yang berlawanan dengan judul novel tersebut yaitu "Jadilah bebekz dan jangan membebek". Artinya, hendaklah kita menjadi teladan(contoh) dan jangan menjadi pengekor saja (membebek). Dalam kata lain, mencoba menjadi trend setter...
Meskipun prinsip tersebut gak begitu berpengaruh banyak, tapi dalam kehidupan saya selama ini saya sering dipercaya menjadi pengurus lembaga di OSIS saat SMA dan menjadi juara kelas disana selama 3 tahun berturut-turut. Setelahnya, saya mendapat beasiswa di Universitas Islam swasta "kelas atas" meskipun tidak saya selesaikan dan memilih pindah universitas.
Setidaknya, selama kuliah disana saya memperoleh Indeks Prestasi bagus dan mempertahankannya sampai dengan semester 9. Selain itu, saya juga aktif di organisasi kemahasiswaan internal maupun eksternal.
Dilingkungan pun saya aktif di organisasi keagaamaan maupun sosial.
(Bukan sombong lho yaaa... Just share) ;)
3. Bebek adalah nama hewan yang unik, berdasarkan komentar saudara angkat saya dilembang ketika membuatkan saya pisau dan saya meminta dituliskan "B2X" pada pisau tersebut, beliau katakan: "Bebek itu hewan yang namanya paling gaul". Ini terbukti Bebek bisa menjadi Bebekz dengan ditambahkan "z", maupun "B2X". Coba kalau ayam... Gimana mau dirubahnya?
4Y@M = Terlalu Alay
MCN = Macan ??? *gak bangeettt
jadi, ini menjadi keunikan tersendiri. Pengennya sih, plat si Black Wolf bisa "B 2 X" tapi sepertinya butuh dana gak sedikit buat menuhin target itu.
So, mungkin ini yang bisa saya ceritakan sedikit... Biar makin misterius... Kalo ada quotes "Kamu mungkin tahu namaku, tapi tidak dengan ceritaku" setidaknya ini sedikit membantu...
Mungkin Priderian disini ada yang dipanggil "Bebek" juga atau pernah dipanggil begitu?
Harap komengnya dan Cendolnya ya para suhu... Kalo ada yang salah jangan ditimpuk pake :bata:
Salam Dua Busi
Salam Satu Aspal
Salam Brotherhood
Keep Solid!!!
Semoga Thread ini bisa menginspirasi..!!!