Quantcast
Channel: Prides Online Community
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1976

Libur Lebaranku - Jelajah Pantai Selatan Trenggalek, Pacitan dan Gunung Kidul

$
0
0
Hasrat ingin berkelana dan mengenal alam semakin deras mendekati libur lebaran. Kerinduan kita untuk dibelai semilir angin di alam bebas dan merasakan hangatnya sinar matahari di semakin menjadi-jadi. Rasa penat karena rutinitas sehari-hari terasa hilang jika kita berada dijalanan.

Libur lebaran kali ini, kami sekeluarga ingin memanfaatkannya dengan keluyuran ke tempat yang belum pernah kita kunjungi sebelumnya. Setelah menghabiskan waktu bersama keluarga besar di lebaran pertama, kita memulai petualangan dini hari dihari berikutnya. Jam menunjukkan pukul 3 dini hari ketika aku terbangun oleh suara alarm HPku. Kulihat Zahra masih terlelap dalam tidurnya sedangkan istriku sedang mengemas bekal sandwiches untuk perjalanan kita.

Kucium aroma kopi kental yang sudah disiapkan istriku dan dengan hati-hati kuteguk kopi itu. Segera setelah efek cafeeine terasa, final check kulakukan untuk memastikan semua yang dibutuhkan telah terbawa, maklum kita perkirakan kita akan berada di luar rumah selama seminggu. Tak lama anakku pun terbangun dan kita semua bersiap untuk segera berangkat.

Matahari bahkan belum tampak ketika Iron Blue mulai melaju mengarah ke Cikampek. Terus terang ini pertama kalinya kita melalui pantura, perjalanan-perjalanan sebelumnya kita selalui melewati jalur tengah dan selatan. Seperti halnya orang awam, kita sempat beberapa kali harus melongok ke google maps untuk memastikan arah yang kita tuju benar. Memasuki daerah Bekasi, Zahra menepuk helmku sembari berkata, “Abi, makan dulu yuk. Lapar.” Segera kutepikan iron blue ke warung waralaba terdekat untuk sekedar membeli minum dan menyantap sandwiches buatan istriku.





Selesai rehat sejenak, kita melanjutkan perjalanan. Ternyata masih banyak pemudik yang berangkat di hari kedua ini. Jalanan masih terasa lenggang, udara pagi yang sejuk membuatku tak terasa memacu Iron Blue lebih kencang dari biasanya. Mentari pagi pun menyapa hangat kita bertiga seperti mengucapkan salam seraya berpesan agar kita berhati-hati diperjalanan.

Sekitar pukul 10 pagi kita sudah memasuki Cirebon, kucoba kontak om Gusti untuk menanyakan tempat makan yang enak di kota ini. Setelah beberapa saat menunggu dan tidak ada jawaban akhirnya kita menepi di sebuah warung kecil empal gentong di pinggir jalan. Ketika memasuki warungnya, tampak si Ibu sedang menyiapkan pesanan seorang pembeli. Semua tampak sederhana, meja makan kayu disusun sedemikian rupa dan hanya bisa menampung 4 orang sedangkan sebuah tungku masak berisi empal gentong tampak sedang dipanaskan dengan kayu bakar pohon mangga.
Semua kesederhanaan itu tidak mengurangi rasa empal gentong si Ibu. Usus, babat dan daging sapi seperti bersinergi dengan kuah untuk memanjakan lidah kita bertiga. Ditambah kucai plus cabai kering giling. Sedap.








Kulihat anak dan istriku pun lahap menyantap kuliner yang satu ini. Sedang asyik-asyiknya makan, WA berbunyi dan ternyata om Gusti. Ternyata dia sedang menikmati perjalanan adventure bersama om Agus ke setu patok. Andai saja :D :D
Perut lapar, hati senang. Kita kembali melanjutkan perjalanan. Jalanan masih lancar, hanya beberapa kali terasa padat ketika mendekati pasar tradisional dan jembatan comal. Ketika memasuki daerah brebes, kebosanan melahap jalan raya aspal yang cenderung lurus membuat kita membelokkan Iron Blue ke arah pematang sawah. Melepas kantuk kataku ke istri dan anakkku. Beberapa saat kita melepas kepenatan dipematang sawah tersebut.





Ketika senja sudah semakin merah, kita memasuki wilayah Kendal. Tampaknya istri dan anakku sudah lelah. Tak terasa hari ini kita sudah berkelana sejauh 460 an km. Segera kucari penginapan murah terdekat, sekedar untuk merebahkan badan dan mengembalikan stamina untuk melanjutkan perjalanan dihari berikutnya. Setelah bebersih diri kita menyempatkan menikmati kuliner khas Kendal. Sayang sekali Sate Bumbon yang menjadi tujuan kami tidak ada yang jual karena memang pasar masih tutup. Akhirnya perut kita berakhir dengan nasi goreng dan es ronde.




bersambung

Viewing all articles
Browse latest Browse all 1976

Trending Articles