Quantcast
Channel: Prides Online Community
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1976

Melongok Katulampa dan Desa Ciburial, tempat mut'ah arab arab nakal

$
0
0

selasa, 13.20
Motor kami sampai ke Riung Gunung. Om Fahri melaju memimpin di depan. Rodanya melaju menjauhi wilayah track-out. Segera kukurangi kecepatan si Ghezong dengan mengendurkan putaran gas, bersiap memasuki titik turn-in. Dalam kecepatan 80 kpj, perlahan kuurut kabel gasnya memasuki wilayah apex, kutambah lagi dan keluar zona trackout dengan mulus dalam kecepatan 85. Yes, berhasil. Ada rasa lega membuncah. Very releasing.
Well, namun itu pasti itu bukan hal luar biasa bagi om Fahri, yang kutaksir keluar wilayah track out dengan speed 100. Tapi bagiku, hal yg baru saja kulakukan diusia senja,cukup menguras keringat dingin.....
Fokus pada jalan, perhitungan, belum lagi berbagai bayangan tentang mimpi mantan istriku, semula membuatku ragu meliuk mempraktekkan teknik cornering di jalan raya puncak pas. Tapi keinginan untuk tidak tertinggal jauh dari on Fahri memaksaku untuk melibas liukan liukan menantang di wilayah Riung Gunung ini........

(Bersambung)



Awalnya momotoran ini direncanakan hari senin. Tapi ngga tau kenapa, akhirnya kami sepakat untuk ngaspal hari selasa pagi. Tujuan awal adalah bendungan katulampa. Bendungan ini adalah hasil karya Ir. Van Breen, yang pembangunannya selesai pada 1912, duapuluh tiga tahun sejak direncanakan di tahun 1889.
Bendungan ini mengatur aliran ke sudetan ciliwung yang digunakan utk mengairi sawah seluas 5000 ha dimasa itu, sekaligus sebagai pengatur aliran ciliwung ke batavia.
Karena dari hulu sampai hilir ciliwung melalui beberapa desa, sedang air cikiwung juga merupakan pasokan air minum batavia, maka gubernur jenderal voc waktu itu mengatur masyarakat buitenzoorg (bogor) dan batavia utk hanya menggunakan air sungai ciliwung utk minum dan mencuci di pagi-petang hari, dan hanya utk membuang hajat dimalam hari saja. Dengan demikian maka kotoran yg masuk ke sungai ciliwung dalam 11 jam kemudian sudah sampai ditepi laut dan mengalami proses pembersihan di sana. Paginya, air ciliwung siap kembali digunakan utk sumber air minum.....
Sayang aturan yang sangat greenpeace itu sekarang sudah tidak dijalankan. Masyarakat bogor-jakarta saat ini seenaknya saja membuang sampah dan hajat tanpa mengenal waktu. Ciliwung dipenuhi sampah rumah tangga sejak hilirnya. Pintu air bendungan katulampa dipenuhi sampah plastik dan hajat manusia. Tidak cukup itu, industri sepanjang das ciliwung seakan berlomba memuntahkan buangan pabrik masing masing

(Bersambung)



Perjalanan ke bendungan katulampa, bukan hal yg sulit. Kalau dari Depok, selepas putaran tol bogor kita mengarah ke tajur. Pada belokan kedua setelah keluar putaran tol, kita belok kiri menyusur jalan pic tajur. Lurus saja ke utara hingga diujung jalan, kita berbelok kekanan masuk kelurahan Katulampa. Menyusur jalan aspal kecil kita akan sampai di ujung bendungan Katulampa. Persis di pangkal bendungan ini terletak pos pemantauan Katulampa. Disini kami menyempatkan diri mengabadikan beberapa foto.



Bendungan ini membujur dari arah Bogor Barat ke Sukaraja di arah Timurnya sepanjang 74m. Diatasnya membentang jalan aspal selebar kurang lebih 1,5 m yg ramai dilalui pemotor dari dua arahnya. Cipratan air sungai Ciliwung bisa kita rasakan ketika kita lewat di atasnya.
Kami beristirahat di sebuah warung dipinggiran kali Ciliwung. Sebotol aqua membasahi tenggorokan yang dibakar panasnya siang di Bogor.
Dulu, air putih adalah suguhan cuma2 jika kita berkunjung ke sebuah warung. Sekarang air putih menjadi barang ekonomi seiring makin keruhnya sungai Ciliwunxg. Segelintir.orang memanfaatkan ketidak seimbangan alam akibat ulah manusia itu dalam sebuah aktifitas yg kita sebut proses produksi. Padahal aktifitasnya sangat sederhana. Cukup dengan menyedot sumber mata air pegunungan, menyaringnya dengan proses reverse osmosis lantas mengemas dalam botol2 plastik, maka sebuah produk eksklusif bernama air kemasan siap untuk dijual. Tiga kerugian yg dialami masyarakat akibat semakin tidak layaknya sungai Ciliwung sebagai pasokan air minum. Pertama, keringnya banyak mata air pegunungan, yang membuat masyarakat sekitar kini kesukaran memperoleh air bersih. Kedua, harga yang harus dibayarkan oleh masyarakat untuk segelas air minum, yg dulu bisa diperoleh secara cuma cuma. Ketiga, sampah plastik yg mengotori seluruh persada indonesia. Ini belum termasuk kerugian karena hilangnya sebuah keramahan zaman dahulu: segelas air cuma cuma bagi pengunjung warung, yang sekarang sudah jarang kita dapatkan..

Air sungai Ciliwung mengalir bergemericik. Seperti sebuah musik yg syahdu didengar. Dari hulunya dia berkelok seperti ular naga yg cantik. Tapi dimusim hujan, jangan tanya. Dia berubah menjadi naga ganas yang siap melahap korban korbannya. Ketika tinggi air di bendungan Katulampa bertambah tinggi secara bertahap, para pengawas di bendungan Katulampa harus secara kontinyu memantau ketinggiannya. Jika ketinggian air mencapai 200cm, mereka harus mengirim kabar pada penduduk jakarta utk bersiap menerima limpahan banjir 11 jam kemudian....

(Bersambung)



Hari sudah beranjak siang walaupun matahari masih sepenggalah tingginya. Saya dan om Fahri sepakat untuk lanjut ke cibodas. Berdua kami menyusuri jembatan Katulampa menuju desa Sukaraja. Tidak lama kami sudah sampai ke jl raya Tajur dekat pertigaan Jl raya puncak. Menjelang pertigaan puncak kami belok kanan menuju jl Pertanian di pertigaan jl alternatif Tapos.
Motor kami arahkan ke selatan mengarah ke cibeureum. Jalannya mulus, hanya dibeberapa lokasi saja jalan agak bergelombang. Melewati rumah rumah penduduk, rute berkelak kelok dengan beberapa tanjakan cukup curam, tidak membuat om Fahri menurunkan kecepatan. Tidak ngebut sih, tapi tanjakan2 terjal itu dilahap dengan gigi 3 pada kecepatan 60 kpj. Power Bacangtron memang luar biasa. Untung saja si Ghezong sudah kupasangi dengan power chamber dan power jet bikinan sendiri, shg walaupun kalah cc, masih tidak ngos ngosan mengejar Bacangtron....

 
Bagi yang ingin membuat power chamber bisa diintip disini:
http://www.prides-online.com/showthr...-power-chamber

Sedangkan power jet bisa dibaca di sini:
http://www.prides-online.com/showthr...55#post2595355


Di desa Sukagalih kami ngaso sebentar sekalian ambil foto kenang kenangan. Sayang ngga ada orang yang bisa dimintai tolong untuk take kami berdua shg fotonya terpaksa gantian.






Selesai ambil foto, om Fahri kembali saya persilakan memimpin di depan. Hawa panas menerpa kami, tapi tidak mengurangi kenyamanan riding kali ini. Jam sudah menunjukkan pukul 11 lebih sedikit. Dipertigaan entah desa apa, om Fahri mengambil arah kiri, menuju pasar USSU Cisarua. Sebetulnya kalau tadi om Fahri mengambil arah kanan, bisa tembus ke cibeureum, taman safari. Tapi jalannya memang kusut di dalam situ, banyak jalan buntunya..

Keluar di jalan raya Puncak Pas, melalui pertigaan taman safari kami terus menuju arah selatan. Tidak jauh dari pertigaan tadi, kami berbelok ke kiri, masuk ke jalan yang ada petunjuk: masuk curug. Itulah arah ke desa Ciburial, tempat Arab arab nakal melakukan nikah mutah........

(Bersambung)

Nikah mutah adalah nikah dengan batasan waktu tertentu. Nikah ini dahulu dibolehkan oleh nabi saw bagi lasykar islam ketika dikirim ke medan pertempuran dalam waktu cukup lama, sebagai sebuah pintu darurat ketika istri berada jauh sedangkan kebutuhan biologis sudah sangat mendesak. Namun kini, nikah itu dipraktekkan oleh kaum syiah, dan sebagian kaum sunni dengan nama yang lain, yang tentu saja tidak mencukupi syaratnya, yaitu dalam keadaan darurat dimasa perang......

Kami sempat beristirahat di sebuah warung di desa Ciburial. Memesan dua piring nasi rames, kami makan dengan lahap. Seorang bp tua menemani kami makan. Dia pensiunan sebuah perusahaan rig yang mengebor minyak bumi di Indonesia. Sekarang dia menyewakan mobilnya untuk antar jemput para arab yang berlibur ke indonesia. Sekaligus menjadi supir dan guide mereka. Penghasilannya dari kerja santai seperti itu sekitar 11 juta perbulan.

Dia bercerita, seringkali harus mengantar para arab itu membeli minuman keras untuk mabuk2an dan pesta sex di.villa2 yg mereka sewa. Kalau sudah begitu, dia tutup mata dan telinga, tidak mau disuruh memesankan para wanita yg dipakai. Dia juga menolak ketika para wanita itu memberinya uang tip. Haram saya makan uang seperti itu, sama saja ikut melakukan zina, katanya.....
Sudah bukan rahasia banyak.wanita mau diajak melakukan mutah di desa itu. Namun para wanita tersebut bukan penduduk asli desa Ciburial. Mereka adalah kaum pendatang yang sengaja datang untuk melayani birahi para arab yang berkunjung ke Indonesia. Ibu pemilik warung senyum senyum seraya membenarkan kisah pak tua itu, mungkin dipikirnya om Fahri adalah seorang babah yg mencari cabaukan, dan saya adalah seorang tua keladi yang mencari gundik untuk sekedar dicicipi...

Perjalanan ketempat yang kami tuju, yaitu base camp PT. Agricon, melalui dua buah sungai kecil berair jernih, medan offroad berbatu, dan berakhir di padang rumput perbukitan wilayah mega mendung..



Kami beristirahat di kehijauan hutan sekitar base camp Agricon. Gemericik air sungai seperti dawai kecapi. Begitu damai. Andai seluruh wilayah puncak dan mega mendung keadaannya seperti perbukitan yang kami injak, tentulah Jakarta tidak akan sering dilanda banjir. Tapi kerusakan telah meluas. Hutan pinus ditebangi untuk memuaskan mata para pemilik uang. Padahal Allah telah melarang manusia merusak alam.
" wa idzaa qiila lahum laa tufsidu fil ardhi, qaaluu innamaa nahnu mushlihuun" (2:11)

"Ketika diperintahkan pada manusia agar jangan membuat kerusakan dibumi, merka berkata, sesungguhnya kami (hanya) ingin melakukan kebaikan"





Melakukan kebaikan? Kebaikan apa yg telah dibuat manusia manusia durjana itu? Bukankah ketika orde baru masih berkuasa, para politisi itu dan juga para mahasiswa bersumpah untuk menumbangkan Suharto agar bisa mengubah Indonesia ke arah yang lebih baik? Namun apa yg kita dapatkan, 15 tahun setelah berjalan masa reformasi. Kerusakan terjadi diseluruh wilayah indonesia. Infrastruktur.perekonomian hancur. Hutan dan sumberdaya alam dikuras dan dirusak bangsa asing, orang utan dibunuhi, dan jumlah orang miskin bertambah banyak. Nilai rupiah anjlog dari 7500 menjadi 11500. Kemana perginya hutang luar negeri yang bunga dan cicilannyanharus dibayar oleh generasi.mendatang?
Itu belum terhitung kerusakan moral generasi muda Indonesia, yang hidup dalam gaya hidup hedonis dan nafsi nafsi.
Entahlah apakah kerusakan mereka terinspirasi oleh kenakalan generasi yg lebih tua, atau akibat tontonan yang tidak berupa tuntunan, baik dipanggung layar perak, layar kaca, atau panggung sandiwara kehidupan yang sesungguhnya.



Tunggu, jangan dulu tepuk dadamu setelah menguliti kesalahan para politisi durjana itu. Bagaimana dengan dirimu sendiri? Semakin baikkah atau semakin burukkah dirimu selama 15 tahun ini? Bermanfaatkah dirimu bagi lingkunganmu? Ataukah justru dirimu merupakan salah satu sumber masalah bangsa ini? Kemunafikan kau tunjukkan secara telanjang, sementara mulutmu berkhutbah tentang kebaikan.....

"Zhoharol fasaadu fiil barri wal bahri bimaa kasabat aydiinnaasi liyudziqahum ba'dhalladzii 'amiluu la'alahum yarji'uun (30:41)"

"Telah tampak kerusakan di darat dan dilaut yang disebabkan karena tangan tangan manusia sehingga Allah menimpakan akibat dari sebagian yang mereka lakukan, agar mereka kembali (bertaubat)"

Masih belum cukup jelaskan apa yg telah kita lakukan, dan apa yang seharusnya kita lakukan?

Astaghfirullaah.....ampuni kami yaa Allah, beri kami petunjuk agar selalu di jalanMu, jalan yang Kau ridhai, dan memberi kebaikan bagi diri kami dan orang lain.....
Terimalah taubat kami, yang dengan itu menjadi wasilah bagi kami memohon padaMu agar diberikan pemimpin yang baik, diri yang baik serta anak-istri yang baik....





(Bersambung)

Matahari telah melampaui puncak ubun ubun. Bayangan motor kami telah nampak di sisi timur. Yeah, saatnya melanjutkan putaran roda sebelum mata bertambah berat mengajak tidur.....
Tidak ada lagi yang menghalangi kami, ketika perut telah terisi. Ketika ashar telah kami jamak dengan dhuhur.

"When the police come you better let 'em in,
Gentlemen start your engines!
Don't forget to tell 'em what a sport I've been.
Gentlemen start your engines!
I got a head full of vintage TNT,
They're gonna blow me up'stead of burying me.
If you're lookin' for trouble, come here and sit with me.
Gentlemen start your engines!"
(Grateful dead)

Kembali motor om Fahri menari di aspal riung gunung-puncak pas. Buritan Bacangtron mengegol genit seperti pantat Zaskia Ghotix. Mesinnya meraung membelah udara siang.......

Kerika roda depan motor om Fahri keluar dari trackout dengan mulus, si Ghezong kusiapkan memasuki wilayah turn in. Kukurangi kecepatan kendaraan dengan membebaskan betotan gas. Suara mesin terdengar menghalus, dan motorku memasuki titik apex......
Sejuta kegalauan sirna. Semburat adrenalin muncul kemuka......

(Habis)

Viewing all articles
Browse latest Browse all 1976

Trending Articles